DATA FLOW DIAGRAM
Sumber : Metodologi Pengembangan Sistem Informasi, 1998. Leman, PT
Elex Media Komputindo, Jakarta
Pengantar Sistem Informasi Bisnis, 1995. Lani
Sidarta, PT Elex Media Komputindo, Jakarta
Data Flow Diagram
(DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan
komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponen-komponen
tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut.
Kita dapat menggunakan DFD
untuk dua hal utama, yaitu untuk membuat dokumentasi dari sistem informasi yang
ada, atau untuk menyusun dokumentasi untuk sistem informasi yang baru.
Empat
simbol yang digunakan :
Ada 3 (tiga) jenis DFD, yaitu ;
§ Context Diagram
(CD)
§ DFD Fisik
§ DFD Logis
DFD Level
DFD dapat digambarkan
dalam Diagram Context dan Level n. Huruf n dapat menggambarkan level dan proses
di setiap lingkaran.
§ Diagram Context
§ Diagram Level n
-
DFD Logis
-
DFD Fisik
Context Diagram (CD)
Jenis pertama Context
Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas (DFD Top Level), yaitu diagram
yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan
aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar
entitas-entitas eksternal. (CD menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan
hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan
proses dalam sistem).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar CD;
§ Terminologi
sistem :
-
Batas Sistem adalah batas
antara “daerah kepentingan sistem”.
-
Lingkungan Sistem adalah segala
sesuatu yang berhubungan atau mempengaruhi sistem tersebut.
-
Interface adalah aliran
yang menghubungkan sebuah sistem dengan linkungan sistem tersebut.
Sebagai contoh, dalam gambar
1.
§ Menggunakan satu
simbol proses,
Catatan:
Yang
masuk didalam lingkaran konteks (simbol proses) adalah kegiatan pemrosesan
informasi (Batas Sistem). Kegiatan informasi adalah mengambil data dari file,
mentransformasikan data, atau melakukan filing data, misalnya mempersiapkan
dokumen, memasukkan, memeriksa, mengklasifikasi, mengatur, menyortir,
menghitung, meringkas data, dan melakukan filing data (baik yang melakukan
secara manual maupun yang dilakukan secara terotomasi).
§ Nama/keterangan
di simbol proses tersebut sesuai dengan fungsi sistem tersebut,
§ Antara Entitas
Eksternal/Terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung
§ Jika terdapat
termintor yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk
digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit,
dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang ( # ).
§ Jika Terminator
mewakili individu (personil) sebaiknya diwakili oleh peran yang dipermainkan
personil tersebut.
§ Aliran data ke
proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.
Diagram Level n / Data Flow Diagram Levelled
Dalam diagram n DFD
dapat digunakan untuk menggambarkan diagram fisik maupun diagram diagram logis.
Dimana Diagram Level n merupakan
hasil pengembangan dari Context Diagram
ke dalam komponen yang lebih detail tersebut disebut dengan top-down
partitioning. Jika kita melakukan pengembangan dengan benar, kita akan
mendapatkan DFD-DFD yang seimbang. Sebagai contoh, gambar 1.1, gambar 1.2,
gambar 1.3, gambar 1.4 dan gambar 1.5.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat DFD ialah:
-
Pemberian Nomor pada diagram level n dengan ketentuan sebagai berikut:
·
Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus
mampu merepresentasikan proses tersebut dalam sepesifikasi proses yang jelas.
Sehingga seandainya belum cukup
jelas maka seharusnya diturunkan ke
level yang lebih rendah.
·
Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.
·
Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan
dengan jumlah level yang sama karena
yang kompleks bisa saja diturunkan, dan yang sederhana mungkin tidak perlu
diturunkan. Selain itu, karena tidak semua proses dalam level yang sama punya
derajat kompleksitas yang sama juga.
·
Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai
dengan cara top-down.
·
Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses
di level n harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada
level n+1. Dimana level n+1 tersebut mendefinisikan sub-proses pada level n
tersebut.
·
Penyimpanan yang muncul pada level n harus
didefinisikan kembali pada level n+1, sedangkan penyimpanan yang muncul pada
level n tidak harus muncul pada level n-1 karena penyimpanan tersebut bersifat
lokal.
·
Ketika mulai menurunkan DFD dari level tertinggi,
cobalah untuk mengidentifikasi external events dimana sistem harus memberikan
respon. External events dalam hal ini berarti suatu kejadian yang berkaitan
dengan pengolahan data di luar sistem, dan menyebabkan sistem kita memberikan
respon.
-
Jangan menghubungkan langsung antara satu
penyimpanan dengan penyimpanan lainnya (harus melalui proses).
-
Jangan menghubungkan langsung dengan tempat
penyimpanan data dengan entitas eksternal / terminator (harus melalui proses),
atau sebaliknya.
-
Jangan membuat suatu proses menerima input tetapi
tidak pernah mengeluarkan output yang disebut dengan istilah “black hole”.
-
Jangan membuat suatu tempat penyimpanan menerima
input tetapi tidak pernah digunakan untuk proses.
-
Jangan membuat suatu hasil proses yang lengkap
dengan data yang terbatas yang disebut dengan istilah “magic process”.
-
Jika terdapat terminator yang mempunyai banyak
masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga
mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * )
atau garis silang ( # ), begitu dengan
bentuk penyimpanan.
-
Aliran data ke proses dan keluar sebagai output
keterangan aliran data berbeda.
DFD Fisik
Adalah representasi
grafik dari sebuah sistem yang menunjukan entitas-entitas internal dan
eksternal dari sistem tersebut, dan aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari
entitas-entitas tersebut. Entitas-entitas internal adalah personel, tempat
(sebuah bagian), atau mesin (misalnya, sebuah komputer) dalam sistem tersebut
yang mentransformasikan data. Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa yang
dilakukan, tetapi menunjukkan dimana,
bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan. (Tidak
Bahas).
Perlu diperhatikan didalam memberikan keterangan di lingkaran-lingkaran
(simbol proses) dan aliran-aliran data (simbol aliran data) dalam DFD fisik
menggunakan label/keterangan dari kata benda untuk menunjukan bagaimana sistem
mentransmisikan data antara lingkaran-lingkaran tersebut.
Misal :
Aliran Data : Kas, Formulir
66W, Slip Setoran
Proses : Cleck
Penjualan, Kasir, Pembukuan, dll.
DFD Logis
Adalah representasi
grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan proses-proses dalam sistem tersebut
dan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari proses-proses tersebut. Kita
menggunakan DFD logis untuk membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena
DFD logis dapat mewakili logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem
tersebut, tanpa perlu menspesifikasi dimana, bagaimana, dan oleh siapa
proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan.
Keuntungan dari DFD
logis dibandingkan dengan DFD fisik adalah dapat memusatkan perhatian pada
fungsi-funsi yang dilakukan sistem.
Perlu diperhatikan di dalam pemberian Keterangan/ Label;
·
Lingkaran-lingkaran (simbol proses) menjelaskan apa
yang dilakukan sistem
Misal
: Menerima Pembayaran, Mencatat Penjualan, Membandingkan kas dan Daftar
Penerimaan, Mempersiapkan Setoran, dll.
·
Aliran-aliran data (simbol aliran data)
menggambarkan sifat data.
Misal :
Pembayaran (bukan “Cek”, “Kas”, “ Kartu Kredit”
Jurnal Penjualan (bukan “Buku Penjualan”), dll
Usulan dari analis ( berupa DFD dalam bab 4 ), beberapa hal yang umum
yang mendapat perhatian dalam mendesain baru tersebut ialah:
§ Menggabungkan
beberapa tugas menjadi Satu
§ Master Detail
Update
§ Meminimalkan
tugas-tugas yang tidak penting
§ Menghilangkan
tugas-tugas yang duplikat
§ Menambahkan
proses baru
§ Meminimalkan
proses input
§ Menetapkan bagian
mana yang harus dikerjakan komputer dan bagian mana yang harus dikerjakan
manual
Tidak ada komentar:
Posting Komentar